Investasi Akhirat, Investasi Abadi
Monday, 27 November 2017
0
komentar
Investasi adalah sebuah kalimat yang pada zaman ini hampir tidak satu orangpun
yang tidak menginginkannya. Investasi diyakini sebagai simpanan yang
pasti bagi masa depan apalagi setelah pensiun dari pekerjaan, yang
dianggap sebagai jaminan kehidupan layak dan menyenangkan, akan tetapi
investasi yang ada dalam benak kebanyakan manusia hari ini sesungguhnya
adalah investasi yang tidak pasti apalagi kekal.
Dalam Islam, Allah Ta’ala
mengajarkan kepada umatnya investasi hakiki, yang kekal dan pasti yaitu
investasi akhirat. Investasi akhirat merupakan investasi yang tidak
akan pernah mengalami kerugian baik di dunia apalagi di akhirat dan
merupakan salah satu sebab untuk meraih keridhaan Allah Ta’ala.
Telah
banyak anjuran yang datang kepada kita sekalian untuk mengeluarkan
sebagian dari harta yang kita miliki di jalan Allah, baik dari Kitabullah maupun Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Aalihi wa Shahbihi Wassalam.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
﴿
…وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلأَنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُوْنَ
اِلاَّابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ
إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لاَ تُظْلَمُوْنَ ﴾
“ …
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka
pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan
sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta
yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan
cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah: 272)
﴿ وَمآ اَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْئٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرِ الرَّازِقِيْنَ ﴾
“Dan apa saja yang kamu infaqkan maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah sebaik-baiknya Tuhan pemberi rizqi” (QS. Saba’: 39)
Dalam menafsirkan ayat di atas, Al-Hafizh Ibnu Katsir Rahmatullah ‘Alaihi
berkata : “Betapapun sedikit apa yang kamu infaqkan dari apa yang
diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkanNya, niscaya Dia
akan menggantinya untukmu di dunia dan di akhirat engkau akan diberi
pahala dan ganjaran, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.”
Imam Ar-Razi Rahmatullah ‘Alaihi berkata, ‘Firman Allah : “Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya” adalah realisasi dari sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
مَا
مِنْ يَوْمِ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ
فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا : اَللَّهُمِّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفَا،
وَيَقُوْلُ الآْخَرُ : اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفَا
“Tidaklah
para hamba berada di pagi hari, melainkan pada pagi itu terdapat dua
malaikat yang turun. Salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah ganti
kepada orang yang berinfaq’, sedang yang lain berkata, ‘Ya Allah,
berikanlah kebinasaan (harta) kepada orang yang menahan (hartanya)…”
(HR. Bukhari)
Yang demikian itu karena Allah adalah Penguasa, Mahatinggi dan Mahakaya. Maka jika Dia berkata : “Nafkahkanlah dan Aku yang akan menggantinya”, maka itu sama dengan janji yang pasti Ia tepati. Sebagaimana jika Dia berkata : ‘Lemparkalah barangmu ke dalam laut dan Aku menjaminnya”
Maka,
barangsiapa berinfaq berarti dia telah memenuhi syarat untuk
mendapatkan ganti. Sebaliknya, siapa yang tidak berinfaq maka hartanya
akan lenyap dan dia tidak berhak mendapatkan ganti. Hartanya akan hilang
tanpa diganti, artinya lenyap begitu saja.
Dan banyak Hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menganjurkan kita untuk berinfaq (bershadaqah),
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : قَالَ الله تَعَالَى أَنْفِقْ يَا
ابْنَ آدَمَ أٌنْفِقْ عَلَيْكَ مُتَفَقٌ عَلَيْهِ
Diriwayatkan dari Sahabat Abu Hurairah Radhiallahu ’Anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman “Wahai anak Adam berinfaq-lah maka Aku akan berinfaq kepadamu”.
Dan telah berkata Al-Imam As-Syafi’i Rahmatullah ‘Alaihi,
قَالَ اْلإِمَامُ الشَّافِعِي : نِعْمَ الْمَالُ اْلصَّالِحِ فِي رَجُلٍ صَالِحٍ
“Sebaik-baiknya harta yang baik, yang berada pada laki-laki yang sholeh”.
Dan jangan sekali-kali kita bakhil dengan harta kita, Allah Subhanahu wa Ta’alaa telah berfirman:
﴿ وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى ﴾
“Dan
adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan
dengan pahala yang terbaik, maka akan kami siapkan jalan yang sukar”. (QS. Al-Lail : 7-9)
Seperti
halnya jika kita berinfaq di pondok pesantren atau pondok tahfizh
berarti kita ikut secara langsung dalam mempersiapkan generasi yang
terbaik yaitu generasi para penghafal Al-Qur’an dan generasi Ulama.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
من جهَّز غازيًا في سبيل الله فقد غزا
“Barangsiapa
yang mempersiapkan orang untuk berjihad di jalan Allah, maka
sesungguhnya dia telah berjihad.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di
antara seafdhol-afdhol jihad di zaman penuh fitnah ini dan ketika
manusia hidup dalam kejahilan agama, maka menuntut ilmu agama hakekatnya
adalah jihad.
Allah Ta’ala berfirman:
﴿ مَّثَلُ
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ
أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ
وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ﴾
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261)
Dari Abu Mas’ud Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu,
ia berkata: “Seorang laki-laki datang dengan seekor unta yang telah
diikat, lalu ia berkata, ‘Ini (untuk sedekah) di jalan Allah.’ Maka
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Karena unta ini, engkau akan mendapatkan 700 unta pada Hari Kiamat, semua unta itu telah diikat.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
“Barangsiapa memberikan nafkah (infaq) kepada orang yang berjihad fii sabilillah, maka akan ditulis pahalanya sampai 700 kali lipat.” (HR. An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Hadits Shahih)
Semoga
Allah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, sesungguhnya
umur ini terbatas dan generasi kita-pun kurang baik namun tidak menutup
kemungkinan bagi kita untuk mempunyai investasi akhirat yaitu dengan
berinfaq.
wallahu a'lam
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Investasi Akhirat, Investasi Abadi
Ditulis oleh Investasi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://investasiakhiratku.blogspot.com/2017/11/investasi-akhirat-investasi-abadi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Investasi
Rating Blog 5 dari 5