Kesaksian Seorang Dokter : Kebajikan dan Maksiat Tidak Akan Bersatu
Tuesday, 16 July 2013
0
komentar
Allah Ta’ala berfirman ;
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka
itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi “ (Fathir:29).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al Qur’an karena ia akan memberi syafaat kepada orang-orang yang membacanya“ (H.R. Muslim)
*****
Pada suatu hari, tepatnya pukul tujuh pagi, saya datang ke ruang
pemulihan. Tiba-tiba ada beberapa orang datang menghampiriku. Mereka
adalah anak dari salah seorang pasien yang telah lanjut usia yang baru
saja menjalani operasi jantung. Pasien tersebut mengalami pembekuan yang
parah di otaknya sehingga ia kehilangan kesadarannya sejak menjalani
operasi tersebut. Aktifitas jantungnya sangat lemah sekali, dan kedua
ginjalnya sudah tidak berfungsi.
Mereka mendatangiku seraya berkata, “Ayah kami sedang menghadapai
sakaratul maut. Kami harap Anda berkenan untuk mentalqinnya membaca dua
kalimat syahadat”. Saya kemudian pergi bersama mereka. Saat itu tekanan
darahnya lemah sekali yakni sekitar empat puluh, sedangkan detak
jantungnya hanya sekitar tiga puluh lima kali per menit.
Saya mendekatinya dan berkata kepadanya, “ Ucapkanlah ‘Asyhadu Alla ilaaha illallah!”.
Sekonyong-konyong lidah dan tangan kanannnya bergerak. Dan yang lebih
mengejutkan lagi adalah tiba-tiba tekanan darahnya mencapai seratus tiga
puluh per delapan puluh dan detak jantungnya mencapai seratus dua puluh
kali per menit.
Saya katakan kepada anak-anaknya, “ Seluruh organ ayah kalian telah
bereaksi dengan dua kalimat syahadat. Ia bisa merasakan bacaan dua
kalimat syahadat tersebut, saat ini ia sedang menghadapai sakaratul
maut. Kenapa kalian tidak membacakan Al Qur’an untuknya sampai ruhnya
keluar? Enam orang anak dari pasien tersebut saling bergantian
membacakan Al Qur’an selama empat hari tiga malam, hingga akhirnya
pasien tersebut menghadap Tuhannya. Selama itu tekanan darahnya sekitar
seratus tiga puluh dan detak jantungnya bertahan di atas seratus kali
per menit.
Saya bertanya kepada mereka mengenai sisi-sisi kehidupan ayahnya
sewaktu masih hidup. Mereka mengatakan, “ Ia termasuk ahli Al Qur’an.
Seluruh ucapannya adalah Al Qur’an dan dzikir. Ia selalu mengkhatamkan
Al Qur’an dalam waktu tiga hari atau lima hari, paling lama ia
mengkhatamkan Al Qur’an dalam seminggu”
*****
Sewaktu hidupnya ia banyak menyebut asma Allah, hingga akhirnya Allah Ta’ala menutup usianya dengan husnul khatimah,
ia telah menjadikan empat hari terakhir dari usianya untuk mendengar
bacaan Al Qur’an yang mulia, dzikirnya tidak pernah terputus. Alangkah
indahnya husnul khatimah itu, saya yakin semua orang muslim pasti mengharapkannya.
Akan tetapi pernahkah terbayangkan oleh Anda jika saja ternyata
penutup usia Anda adalah mendengarkan musik dan nyanyian? Alangkah
buruknya su’ul khatimah itu, yaitu mereka yang hatinya telah
diracuni setan sehingga ia tidak bisa mendengarkan kecuali musik dan
nyanyian, dan akhirnya itulah penutup usianya.
*****
Pada suatu hari, tepatnya ba’da subuh di Bulan Ramadhan tahun 1418 H
saya keluar rumah untuk suatu keperluan. Dalam perjalanan tersebut, di
Jalan Al Malik Fahd saya melihat suatu mobil terbalik. Saya segera turun
dari mobil untuk memberikan bantuan. Di sana saya temukan seorang
pemuda yang telah tewas diiirngi dengan suara penyanyi sedang mengalun.
Ia tewas dan usianya ditutup dengan iringan suara musik dan penyanyi yang haram. Siapa yang ingin menutup usianya seperti ini?
*****
Saudaraku, ketika Anda inign memasukkan kaset nyanyian ke dalam ke
dalam tape mobil Anda, atau ketika Anda sedang mencari-cari channel
radio utnuk mencari suara penyanyi kegemaran Anda, ingatlah bahwa kapan
pun Anda bisa meninggal. Bahkan ketika Anda bersikap sangat hati-hati
pun bisa saja orang yang tidak hati-hati menabrakmu hingga
mengantarkanmu ke akhir hayatmu.
Maka bertanyalah kepada dirimu sendiri, “ Akhir kehidupan seperti
apakah yang Anda kehendaki?” apakah Anda ingin mneutup usia dengan
diiringi oleh bacaan Al Qur’an dan dzikir, atau Anda ingin kematian Anda
diiringi dengan nyanyian dan musik setan?
Saudarakau yang saya cintai, orang yang mendapatakan ujian dan cobaan
dengan suka mendengarkan nyanyian dan musik, sudah barang tentu ia akan
menjauh dari bacaan Al Qur’an, karena cinta kepada bacaan Al Qur’an
tidak pernah bersatu dengan cinta nyanyian setan.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “ Jika Anda menyukai
musik dan nyanyian pasti Anda akan meninggalkan Al Qur’an dan dzikir.
Inilah musibah yang besar dan kecelakaan yang parah. Allah Ta’ala berfirman ;
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha
Pemurah (Al Qur’an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan).
Maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. “ (Az Zukhruf:36)
Saudaraku, relakah kamu jika setan menjadi temanmu? Jika kamu rela,
maka sesungguhnya ia akan menunjukkan semua jalan keburukan kepadamu.
Saudaraku, takutlah kepada Allah dan berniatlah utnuk meninggalkan
musik dan nyanyian agar engkau mendapatkan husnul khatimah sebagaiamna
yang kita saksikan pada kejadian pertama, dan jangan sampai Anda
mendapatkan su’ul khatimah sebagaimana yang terjadi pada kisah kedua tadi. Allah di balik semua kehendak dan Dia-lah yang menunjuki jalan.
*****
Diambil dari buku “Kesaksian Seorang Dokter” karya dr. Khalid bin Abdul Aziz Al Jubair, Sp.JP. Penerbit Darus Sunnah.
sumber : www.kesehatanmuslim.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kesaksian Seorang Dokter : Kebajikan dan Maksiat Tidak Akan Bersatu
Ditulis oleh Investasi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://investasiakhiratku.blogspot.com/2013/07/kesaksian-seorang-dokter-kebajikan-dan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Investasi
Rating Blog 5 dari 5